Buku Bahasa Indonesia Berbasis Etnopedagogi untuk Mahasiswa merupakan buku yang dirancang untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi dengan pendekatan khas: mengintegrasikan nilai, praktik, dan budaya lokal, khususnya kearifan lokal masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. Buku ini tidak hanya membahas aspek linguistik sebagai dasar keterampilan berbahasa, tetapi juga menghubungkannya dengan praktik budaya sehingga pembelajaran lebih bermakna, kontekstual, dan relevan bagi mahasiswa.
Buku ini diawali dengan pengenalan konsep etnopedagogi, yaitu pendekatan pendidikan yang menempatkan budaya sebagai dasar pembelajaran. Di dalamnya dijelaskan bagaimana simbol, ritual, kesenian, falsafah, dan praktik hidup masyarakat Dayak—seperti Huma Betang, Batang Garing, Manugal, tradisi pengobatan Balian, hingga upacara adat—dapat menjadi sumber nilai, media pembelajaran, serta inspirasi dalam memahami bahasa dan komunikasi.
Selanjutnya, buku ini mengulas hakikat bahasa Indonesia, sifat-sifat bahasa, dan fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa, alat komunikasi, sarana pembentukan identitas, hingga instrumen ilmiah. Penjelasan mengenai struktur bahasa, variasi bahasa, perubahan bahasa, dan fungsi sosialnya ditampilkan secara rinci untuk memperkuat fondasi teoretis mahasiswa.
Pada bagian teknis kebahasaan, buku ini mengupas tuntas kalimat efektif, paragraf, komposisi ilmiah, serta berbagai bentuk teks akademik seperti teks ulasan, esai, artikel ilmiah, proposal penelitian, hingga laporan hasil penelitian. Setiap bab disertai contoh konkret, langkah-langkah penyusunan, dan latihan untuk mengembangkan keterampilan menulis mahasiswa secara sistematis.
Keunikan buku ini terletak pada integrasi antara teori kebahasaan dengan nilai-nilai budaya Dayak, sehingga mahasiswa dapat melihat bahasa bukan hanya sebagai struktur linguistik, tetapi juga sebagai produk budaya, sarana pewarisan nilai, serta alat untuk memahami diri, masyarakat, dan lingkungan. Dengan pendekatan tersebut, buku ini mendorong pembelajaran yang holistik: mahasiswa tidak sekadar mampu menulis dan berbahasa secara baik, tetapi juga memiliki kepekaan budaya, semangat kebersamaan, dan kecintaan terhadap kearifan lokal.






Reviews
There are no reviews yet.